Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 14:39:43【Kabar Kuliner】462 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(324)
Artikel Terkait
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
- Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
- Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal
- KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis
- Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG
- BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
- Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal
Resep Populer
Rekomendasi

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional

Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan

Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera

KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak

Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025

UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka

Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas

PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata